
Sekolah Galuh Handayani Surabaya sukses menyelenggarakan kegiatan Smart Parenting bertempat di Graha Sawunggaling. Acara ini dirancang sebagai ruang dialog dan edukasi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak di era digital yang penuh tantangan.
Ketua Yayasan Galuh Handayani, Ibu Delta Sauma Rachma, hadir dan membuka acara secara resmi. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan, serta perlunya pendekatan yang selaras antara rumah dan sekolah dalam membentuk karakter anak.
Direktur Sekolah Galuh Handayani, Bapak Abraham Satria Wijaya, juga hadir dalam kegiatan ini. Beliau memberikan apresiasi dan penghargaan secara langsung kepada para narasumber yang telah berbagi ilmu dan pengalaman terkait pola asuh anak yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam acara Smart Parenting yang diselenggarakan oleh Sekolah Galuh Handayani, salah satu materi yang dipaparkan adalah tentang pemenuhan gizi yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus. Narasumber menyampaikan bahwa ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari, antara lain:
-
Makanan tinggi gula (seperti permen, minuman bersoda)
-
Pengawet buatan dan pewarna sintetis
-
Makanan tinggi gluten atau kasein, tergantung kondisi anak
-
Makanan cepat saji dan tinggi MSG
Pemaparan ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam memilih asupan yang tepat untuk mendukung konsentrasi, emosi, dan perkembangan anak secara optimal.
Dalam kegiatan Smart Parenting yang digelar Sekolah Galuh Handayani di Graha Sawunggaling Surabaya, para orang tua dibekali pengetahuan penting mengenai pola makan dan asupan gizi bagi anak berkebutuhan khusus. Materi ini menjadi sorotan utama karena gizi memiliki pengaruh besar terhadap konsentrasi, perilaku, dan perkembangan fisik maupun kognitif anak.
Pemenuhan Gizi Seimbang
Narasumber menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus membutuhkan pola makan yang lebih terstruktur dan seimbang. Nutrisi utama yang harus dipenuhi antara lain:
-
Protein berkualitas seperti ikan, telur, ayam, dan tahu/tempe
-
Sayuran dan buah segar sebagai sumber serat dan vitamin
-
Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, dan oatmeal
-
Asupan lemak sehat dari alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan
Keseimbangan nutrisi ini membantu meningkatkan fokus belajar, kestabilan emosi, dan memperkuat sistem imun anak.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Tidak kalah penting, peserta juga mendapat edukasi tentang makanan yang perlu dihindari, antara lain:
-
Gula berlebih, yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif atau sulit konsentrasi
-
MSG dan bahan pengawet, yang bisa mengganggu sistem saraf
-
Pewarna dan perasa buatan, yang sering memicu gangguan perilaku
-
Makanan tinggi gluten atau kasein, terutama pada anak dengan sensitivitas tertentu seperti autisme
Pemaparan ini sangat diapresiasi oleh orang tua, yang merasa lebih paham dalam mendampingi tumbuh kembang anak dengan pendekatan yang sehat dan penuh kasih.
Komitmen Sekolah untuk Pendidikan Holistik
Melalui acara ini, Sekolah Galuh Handayani menegaskan kembali komitmennya untuk mendampingi keluarga dalam menciptakan lingkungan belajar dan hidup yang optimal bagi anak-anak. Tak hanya mendidik, sekolah juga menjadi mitra strategis dalam memastikan kebutuhan fisik, emosional, dan sosial anak terpenuhi secara menyeluruh.
Peran Orang Tua sebagai Mitra Penting Sekolah
Acara Smart Parenting juga mengingatkan bahwa peran orang tua tidak berhenti di rumah. Dukungan dalam bentuk pemberian nutrisi yang sesuai, rutinitas harian yang konsisten, serta komunikasi yang positif akan memperkuat proses pembelajaran di sekolah.
Orang tua yang hadir tampak antusias berdiskusi, berbagi pengalaman, serta bertanya langsung kepada para ahli. Ini menunjukkan tingginya kepedulian orang tua terhadap tumbuh kembang anak mereka, terutama bagi yang memiliki kebutuhan khusus.
Harapan ke Depan
Sekolah Galuh Handayani berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala dan menjadi jembatan komunikasi yang kuat antara rumah dan sekolah. Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh kasih, anak-anak berkebutuhan khusus dapat berkembang secara optimal—baik secara akademik, sosial, maupun emosional.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, melainkan hasil kerja sama antara keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar. Dengan dukungan yang tepat, setiap anak—tanpa kecuali—berhak meraih potensi terbaik dalam dirinya.